"Bualan liar hari ini"
-Aku Ini Tidak Baik, Itu Pula Yang Menjadikan Aku Tidak Ingin Menjadi Buruk-
_Pesan Emak_
Catatan: untuk menjaga kenyamanan bersama, tulisan ini tidak sampaikan secara rinci seluk beluknya. Ini bukan rumor. Tapi cerita nyata yang di humorkan.
Perilaku ini dapat muncul dan berlaku oleh siapapun, di manapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun.
Baik di tengah keramaian, di kegelapan, di kesibukan, di tengah kelalaian.
Oleh orang awam, oleh orang berpendidikan, oleh pendidik, oleh keluarga, oleh kerabat, oleh tatangga, oleh pejabat.
Perilaku ini adalah "Pelecehan Seksual". Iya pelecehan seksual. Sudah terlu banyak kasus pelecehan seksual yang terjadi di negeri ini.
Pelecehan Seksual oleh pelaku seakan-akan tidak memiliki mata dan perasaan, terjadi di lembaga pendidikan, di perkantoran, di rumah ibadah, di rumah sendiri, di tempat umum dan lokasi hiburan.
Pelecehan Seksual seakan memberikan tamparan keras kepada kita semua bahwa setiap manusia memiliki nafsu yang nafsu itu tidak mudah di kendalikan.
Dan pula nafsu itu dapat terus terjadi jika di biasakan, apalagi terbiarkan.
Pelecehan Seksual tidak hanya memberikan dampak terhadap fisik para korban, terparahnya ialah terganggunya stabilitas psikis para korban hingga menyebabkan keputus asaan, stres, gila sampai ada yang bunuh diri.
Namun di sebalik seramnya dan mengerinya perilaku ini, tidak sedikit pula korban pelecehan seksual yang enggan membeberkan apa yang terjadi pada dirinya.
Di penuhi oleh rasa ketakutan, ancaman, ketidak pahaman dan kebingungan serta bahkan sampai tidak adanya dukungan moril dari orang-orang terdekat membuat bekas pelecehan akhirnya terbiarkan dan berkeliaran di mana-mana.
Sore itu, seorang teman menghubungi saya untuk bertemu. Dalam keadaan terdesak dan kebingungan, ia menceritakan kejadian menyedihkan dan mengerikan tentang temannya yang merupakan seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Tanjungpinang yang mendapatkan perlakuan tidak pantas yang di anggap sebagai bentuk pelecehan terhadap perempuan.
Perilaku bejat ini terjadi di tempat umum, yaitu warung kopi. orang-orang bisa saja berpikir bahwa colek mencolek, eleus mengelus adalah sikap yang biasa dan normal di masyarakat.
Namun perlu di sadari bersama, kejahatan tidak selamanya berbicara tentang kehilangan dan menghilangkan nyawa seseorang.
Selasa sore tanggal 17 Januari 2023, penuh emosi dan kesal, dalam sela-sela orbrolan, teman saya seakan-akan tidak mempercayai apa yang di perbuat oleh orang yang di duga sebagai pelaku pelecehan seksual itu.
Bagaimana tidak, seseorang itu adalah oknum dosen. Seorang akademisi yang di kenal orang ramai sebagai individu yang berpendidikan dan terdidik namun memiliki sifat dan perilaku yang tidak menyentuh moralitas yang baik.
Apalagi, pelecehan itu di lakukan terhadap mahasiswinya sendiri.
Dengan yakin ia menceritakan kronologisnya. Keyakinan ini muncul tidak hanya dari dirinya sendiri, di dukung oleh korban, kerabat dan teman lainnya. Fiks, bahwa ini adalah Pelecehan seksual.
Bukan bertujuan mengumbar aib, ke datangan teman saya sore itu untuk mencari solusi terbaik bagi sahabatnya.
Di sinilah kejadian itu terjadi. Sang dosen mengelus punggung si mahasiswi, dari lisan si korban bahkan sampai tali/karet BH nya di selepit oleh dosen tersebut.
Untuk lebih meyakinkan, saya berinisiatif menghubungi kerabata dari mahasiswi yang di duga korban tersebut. Yap, kejadian itu di benarkan olehnya.
Singkat pembicaraan yang menjelang magrib itu, dua tawaran solusi kami dapatkan. Yakni mendatangi lembaga pemerintahan yang mengurusi dan menaungi korban serta perlindungan perempuan dan melaporkan kepihak berwajib.
Keesokan hari ini, tepatnya pada Rabu 8 Januari 2023, saya kembali di hubungi. Teman saya memberikan informasi terkait perkembangan keadaan korban dan keluarga korban.
Sayang seribu kali sayang, keluarga korban enggan melaporkan kejadian ini kepihak berwajib. Justru, korban tidak mendapat dukungan dari keluarganya untuk kejadian ini di tindak lanjuti.
Saudara/i di manapun berada, anda mungkin bukan polisi, bukan hakim, bukan pula instansi pemerintah yang memberikan perlindungan terhadap perempuan ataupun korban.
Namun perlu di ingat dan di waspadai bersama bahwa pelaku atau pelecehan seksual dapat terjadi pada anda, anak anda, saudara anda, tetangga maupun masyarakat lainnya.
Ini persoalan serius dan perlu di hadapi. Berikanlah didikan moral kepada orang terdekat anda. Perkuat mental dan kebiasaan orang-orang di dekat anda.
Hingga cerita pendek ini di tulis, saya tidak mengetahui dengan pasti bagaimana perasaan, pikiran dan kejiwaan korban saat ini.
Hidup ini adalah pilihan. Kemalangan, kebodohan atau keberuntungan semua di tangan kita.
Andai saja mereka dapat merasakan sakitnya engkau, terganggunya jiwa mu dan apalagi mereka adalah korbannya.
_Pesan Emak_